Musim dingin di Eropa penuh salju seringkali dihindari wisatawan asal
Indonesia yang terbiasa dengan iklim tropis. Namun, di tengah dinginnya
yang menusuk tulang, ada beberapa keuntungan pelesiran ke Eropa saat
musim dingin.
Memang ada beberapa pertimbangan yang perlu Anda
ingat, terutama masalah stamina. Apalagi di iklim ekstrem yang kini
melanda dunia, musim dingin tahun ini menjadi lebih dingin daripada
tahun-tahun sebelumnya.
Tentu hidup di negara tropis, tak terbiasa
dengan cuaca di negara-negara bermusim dingin. Oleh karena itu,
kesehatan perlu dijaga agar tak mudah sakit menghadapi dinginnya udara.
Selain itu, antisipasi pula jika terjadi pembatalan keberangkatan pesawat maupun “delay” akibat
cuaca buruk. Pilih alternatif seperti naik kereta saat berwisata dari
negara satu ke negara lainnya yang masih dalam lingkup kawasan Eropa.
Pakaian
musim dingin menjadi hal yang harus Anda pertimbangkan. Tentu tak
selamanya harus membeli, Anda bisa saja meminjamnya kepada teman atau
menyewanya.
Sebisa mungkin bekali diri Anda dengan pakaian
berlapis agar tetap hangat. Pun penutup telinga dan kepala, penutup
leher seperti syal dari wol, serta sarung tangan.
Di satu sisi,
Anda jadi tak repot memperhatikan penampilan. Toh semua orang akan
keluar dengan gaya ala “mumi” dengan baju berlapis-lapis.
Di luar
masa liburan Natal dan Tahun Baru, saat musim dingin, semuanya serba
lebih murah, sehingga cocok untuk Anda dengan bujet minim. Di bulan
Januari seperti saat ini, beberapa negara di Eropa sudah masuk melewati
musim padat kunjungan.
Anda akan mendapatkan diskon atau tarif
murah untuk hotel-hotel sampai restoran. Bahkan tiket Eurail pun ada
kecenderungan dijual dengan harga diskon.
Antrean akan berkurang
sangat dramatis di obyek-obyek wisata pada musim dingin. Tempat-tempat
yang biasa penuh, akan lebih sepi. Tentu agar tetap hangat, Anda bisa
saja pilih kunjungan ke museum.
Museum-museum di Eropa begitu
menarik dan ditata apik. Selain itu, ada penghangat ruangan di dalam
museum yang menjaga tamu tetap hangat.
Menikmati kuliner
yang hanya muncul di musim dingin menjadi nilai tersendiri. Bahkan menu
sederhana seperti sup panas jadi terasa nikmat di tengah dinginnya
udara.
Pun beberapa restoran ataupun kafe yang biasanya dipadati turis musim panas, akan menjadi sepi. Penduduk lokal akan meramaikan restoran-restoran.
Terkadang,
saat musim padat kunjungan di tempat-tempat favorit turis, Anda lebih
mudah berinteraksi dengan orang asing daripada penduduk lokal.
Sebaliknya, di musim dingin, Anda bisa melihat wajah sesungguhnya suatu
kota, berinteraksi lebih mudah dengan penduduk lokal.
Anda harus
mencoba menikmati spa alam yang banyak terdapat di Eropa, terutama Eropa
bagian tengah dan utara. Berendam di air panas di tengah dinginnya
salju menjadi sensasi yang unik. Sauna juga bisa menjadi pilihan.
Di
musim dingin, Anda akan cenderung tidur lebih cepat. Sebab matahari
seakan enggan muncul lama-lama. Pada akhirnya, liburan Anda bukan
liburan yang tergesa-gesa dengan target mengunjungi tempat
sebanyak-banyaknya.
Anda memiliki lebih banyak waktu untuk
beristirahat, sekadar duduk di kafe cantik pinggir jalan. Atau, memilih
tidur lebih cepat untuk menikmati kesederhanaan tidur lelap yang tak
mungkin Anda dapatkan saat bekerja.
Bagaimanapun, untuk orang
Indonesia yang sehari-hari tinggal di daerah tropis tanpa salju, sensasi
panorama serba putih dan salju begitu asing dan menjadi pengalaman
tersendiri.
Hanya dengan melihat dan menyentuh salju, Anda akan
otomatis girang dengan sendirinya. Lalu sesaat kemudian, merenung dan
mengagumi kuasa Tuhan akan sebuah ciptaan yang sederhana namun cantik,
salju.
sumber
No comments:
Post a Comment